(022) 8686-1757
info.staidaf@gmail.com
International Conference Bahas Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Peluang Abad ke-21
International Conference Bahas Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Peluang Abad ke-21
Mon, 3 March 2025
Penulis : helmifauzi
Thumb International Conference

Bandung Barat, 26 Februari 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah (STAIDAF) bersama University College MAIWP International Malaysia dan Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Muhammad Ali Shodiq (STAIMAS) sukses menggelar International Conference bertajuk “Multiculturalism in Islamic Education: Challenges and Opportunities in the 21st Century”, Rabu (26/2).

Konferensi yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom ini menghadirkan para akademisi terkemuka, di antaranya Dr. H. Abdul Mun’im Amaly, M.Pd (STAIDAF), Dr(C). Siti Fatinnah binti Ab. Rahman (University College MAIWP International Malaysia), dan Drs. KH. Muhammad Fathurro’uf, M.Pd.I (STAIMAS). Acara dipandu oleh Nurul Nadiah binti Abdul Rahman sebagai moderator serta dibuka oleh Nur Hima binti Muhamad Rahim selaku host.

Dalam sambutannya, Dr. H. Abdul Mun’im Amaly, M.Pd menekankan pentingnya pendidikan Islam yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai multikulturalisme. “Islam mengajarkan kita untuk menghormati keberagaman dan membangun harmoni dalam kehidupan sosial. Pendidikan Islam harus mampu mencerminkan semangat keterbukaan ini tanpa kehilangan nilai-nilai fundamentalnya,” ujarnya.

Sementara itu, Dr(C). Siti Fatinnah binti Ab. Rahman dari University College MAIWP International Malaysia menyoroti tantangan utama dalam menerapkan konsep multikulturalisme dalam sistem pendidikan Islam. “Di era globalisasi ini, kita menghadapi dilema antara mempertahankan identitas keislaman dan beradaptasi dengan realitas sosial yang semakin kompleks. Oleh karena itu, kita memerlukan pendekatan yang inovatif dalam kurikulum dan metode pembelajaran,” jelasnya.

Drs. KH. Muhammad Fathurro’uf, M.Pd.I dari STAIMAS menambahkan bahwa pendidikan Islam harus menjadi jembatan dalam membangun toleransi antarbudaya. “Pendidikan Islam yang berbasis multikulturalisme bukan sekadar teori, tetapi harus diwujudkan dalam praktik kehidupan, terutama dalam membangun kesadaran bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh umat manusia,” tuturnya.

Konferensi ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk akademisi, pendidik, serta pemimpin komunitas dari berbagai negara. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai strategi penerapan pendidikan Islam yang lebih terbuka dan relevan dengan dinamika masyarakat modern.

Acara ini juga menjadi ajang diskusi interaktif, di mana para peserta dapat berinteraksi langsung dengan para pemateri. Dengan adanya forum ilmiah seperti ini, diharapkan semakin banyak kolaborasi antara institusi pendidikan Islam dalam mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Berita, Berita & Artikel, Dosen Tamu

Artikel Lainnya

Pembinaan Akademik dan Akredit...
STAI Darul Falah – Rabu, 26 Maret 2025 Pada hari...
Wed, 26 March 2025 | 3:48
STAI Darul Falah dan BAZNAS Ka...
Bandung Barat, 22 Maret 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam...
Sat, 22 March 2025 | 5:42
STAI Darul Falah Gelar Sosiali...
Bandung Barat, 19 Februari 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam...
Mon, 3 March 2025 | 12:49
STAI Darul Falah dan The Unive...
Bandung Barat – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Falah...
Mon, 3 March 2025 | 11:52